Selasa, 04 Mei 2010

PERGUMULAN MENGERJAKAN TUGAS AKHIR (TA)

Semakin bingung aku menjalani sisa studyku di kampus Unpad ini, tepatnya di Fakultas Hukum. Terlalu banyak kendala yang kuhadapi dalam mengerjakan Tugas Akhirku (TA). Dan aku pikir bukan masalah substansial yang kuhadapi tapi lebih kepada hal-hal yang bersifat aksesoris aja. Misalkan saja dosen pembimbing dua ku yang aku merasa agak kewalahan menghadapinya. Sudah lebih dari empat belas kali pertemuan aku bimbingan sama dia dan baru di acc Bab I dan Bab II, padahal jika kuperhatikan temen-temen yang lain baru dua tiga kali pertemuan saja dengan dosen pembimbing mereka udah aja langsung Usulan Penelitian (UP).

Dalam mencari judul TA aja susahnya minta ampun. Hampir satu semester aku mencari judul dan baru di acc sama bagian jurusan pidana. Sebelumnya di Kartu Rencana Studyku (KRS) semeter 7 udah kucantumkan bahwa aku mengerjakan TA di semseter tersebut. Dan mulai sejak itu aku rutin membaca koran, gogling di internet, menonton berita, mengunjungi perpus, diskusi sama temen-temen untuk mendapatkan ilham untuk dijadiin judul Skripsi. Ada beberapa topik yang dapat dijadiin judul sebenarnya dan itu udah kumajuin ke sekretaris bagian pidana. Tapi semuanya mentah begitu saja. Sebagai pemberitahuan saja bahwa di kampus kami, Program Kekhususan (PK) pidana itu termasuk PK yang paling bergengsi dan tidak sembarang orang yang suka masuk ke PK tersebut. Sekretaris jurusan kami sangat-sangat krits orangnya. Dia lulusan dari Australi Master Kriminologi sehingga pola pikir beliau sangat kritis. Hampir setiap mahasiswa yng berhadapan dengannya selalu was-was takut salah ngomong atau memberikan jawaban yang salah saat ditanya beliau.



Padahal jika dibandingkan dengan anak-anak PK lain misalkan saja PK Ekonomi, PK Perdata dan PK yang lainnya cukup ngajuin judul sekali saja udah ada yang di acc dan itu tidak pake acara debat dengan dosen atau sekretaris jurusan. Kadang jadi iri melihat mereka.


Proses pengajuan judul saja susah, apalagi dalam proses pengerjaannya? Susahnya semakin berlipat ganda. Kurang apalagi penderitaan ini. Padahal sejak awal ketika aku mencantumkan Penulisan Tugas Akhir di KRS semester 7, aku sudah bertekad bahwa aku bisa lulus di bulan Februari, tapi apa daya? Semuanya harapan itu melayang karena judulku aja baru diterima di bulan Desember pada tanggal 22 bertepatan dengan hari Ulang Tahunku. Waahhh sakitnya hati ini. Ketika aku melihat temen ku sudah ada yang lulus dan dia ternyata lulus sebagai lulusan terbaik juga dengan predikat cumlaude.


Hari itu aku bertekad lagi bahwa Mei aku akan wisuda, jadwal wisuda periode berikutnya. Karena aku berpikir bahwa waktu yang kumiliki masih cukup untuk mengejar deadline tersebut, ditambah lagi bahwa bentuk TA ku adalah Case Study yang menurut beberapa orang lebih cepat proses pengerjaannya daripada Skripsi. Aku masih optimis saat itu. Tapi apa yang kuhadapi? Lagi-lagi aku kalah sama waktu, tidak seindah yang kubangkan yang terjadi samaku. Seperti yang sudah kuceritakan di awal tadi, untuk acc Bab I dan Bab II aja butuh waktu 14 kali pertemuan dan itu adalah 2 bulan. Habis sudah waktu yang kumiliki. Belum lagi Bab I dan II ku musti kukasih lagi ke dosen pembimbimbig I ku dan sampai detik tulisan ini ku buat belum ada jawaban progres dari beliau walau tadi pagi sudah ketelpon menanyakan progressnya. Jika seandainya langsung di acc, apakah masih mungkin juga aku akan wisuda Mei? Kapan aku UP? Kapan aku Sidang Akhir? Masih banyak waktu yang kubutuhkan. Apakah arti semua yang kuhadapi ini?


Sekarang aku kembali lagi membuat mundur targetku, bahwa Agustus aku harus Wisuda dan setidaknya Juni musti lulus. Apakah aku nanti kembali membuat mundur jadwal kelulusanku? Aku berharap tidak dan jangan sampai terulang 3 kali. Cukup sudah penderitaan-penderitaan yang kuhadapi ini.


Betapa tidak kecewanya diriku. Aku sudah sempat mengutarakan kepada orangtua ku dan beberapa keluarga yang lain bahwa aku akan wisuda Mei. Tapi ternyata aku ga bisa membuktikannya, bagaimana aku akan mempertanggungjawabkannya kepada mereka? Hal itu menjadi beban terberat yang aku tanggung sekarang. Aku malu sama mereka dan terlebih sama diriku sendiri. Sempat asa ini hampir hilang dari dalam diriku.
Dan beberapa hari yang lalu aku sempat curhat sama kaka’ kelas ku via chating karena sekarang dia sudah kerja di Jakarta. Point terpenting yang kutangkap adalah, katanya “Ikuti aja alurnya Kar, semua proses itu musti kamu lalui. Jangan buru-buru cepat wisuda jika emang Tuhan belum berkehendak. Mungkin Tuhan pengen kamu menguasai dulu bidang yang sedang kamu geluti sebelumnanti terjun lamgsung ke lahan yang sebenarnya. Proses yang kamu hadapi sekarang akan membentuk karakter dan jati dirimu, so ikuti ajalah alurnya”. Demikian kata kaka’ tersebut dan itu semakin menguatkanku untuk menjalani hari-hari ku yang begitu kosong, banyak terlewati tanpa kegiatan yang berarti lagi. Semoga saja Tuhan tetap memberikan yang terbaik bagiku. Halleluyaaa...!!!!


Tidak ada komentar:

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor