Kamis, 07 Januari 2010

ADVENT MENUJU NATAL

Advent atau Adventus adalah suatu kata untuk menyambut raja dan kata tersebut diadopsi oleh gereja untuk dipakai menyambut datangnya Kristus Yesus. Kristus yang lahir di bulan Desember dan dirayakan oleh umat Kristiani sedunia pada tanggal 25 Desember. Mingu-minggu sebelum tanggal 25 itulah yang disebut Minggu Advent. Dalam Minggu Advent tersebut orang Kristen menantikan kehadiran seorang Juru Selamat yang akan membebaskan mereka dari belenggu dosa. Bagaimanakah sikap orang Kristen untuk menantikan kehadirannya? Orang Kristen harus senantiasa melihat dirinya dalam keadaan penuh dosa sehingga senantiasa berharap akan lahirnya seorang Penebus dosa. Natal tidak mungkin dirayakan tanpa Advent, artinya sebelum kita merayakan Natal harus ada persiapan diri, persiapan jiwa yang jujur dan bersih untuk menyambutNya.







Orang yang menyadari kejahatan atau pelanggaran dan dosa-dosa yang diperbuat semasa hidupnya berarti telah mempersiapkan dirinya karena berusaha memperbaiki dirinya sebelum kelahiran Juru Selamat. Manusia tidak ada yang sempurna sehingga manusia harus tetap dan selalu melakukan perubahan dan perbaikan akan karakter dan sikap sehingga keberadaan dirinya berkenan di hadapan Tuhan. Terkadang dalam sikap dan karakteristik Kristen sekarang terlalu melihat kesalahan orang lain dan itu menggunakan kaca pembesar sehingga kesalahan orang lain itu tampak jelas baginya dan memberi peluang baginya untuk menjelek-jelekkan orang lain, sungguh suatu perbuatan yang sangat kurang terpuji. Tapi kalau kesalahan diri sendiri maka dia akan berusaha menutup-nutupinya dan bahkan tidak mau mengaku atas kesalahannya apalagi untuk minta maaf, sungguh suatu perbuatan yang susah dilaksanakan. Bagaimana bisa bertobat kalau tidak menyadari kesalahannya? Padahal sadar akan perbuatan yang dilakukan akan menuntun orang Kristen pada jalan kebenaran. Dalam kitab Nabi Yesaya disebutkan atau ada tertulis “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya”. Firman tersebut mengarahkan kita untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan artinya dalam mempersiapkan jalan Tuhan kita harus bersikap dan berperilaku baik, jujur, adil dan menjalankan perintah firmanNya.
Orang Kristen adalah seseorang yang mampu menunggu dalam Advent yaitu menunggu dalam kepastian akan kelahiran seorang Juru Selamat dunia, juru selamat yang akan menyelamatkan orang-orang berdosa dari belenggu dan siksaan setan. Menunggu kedatangan Mesias tidak akan ada lelah dan bosan, berbeda ketika seorang anak muda menunggu pacarnya. Seorang anak muda akan cepat bosan dan lelah jika menanti kehadiran pacaranya terlalu lama, tetapi seorang Kristen sejati tidak akan pernah lelah menanti kehadiranNya.







Dalam menyambut Natal terkadang kita sibuk menghias gereja, menghias pohon-pohon Natal, memasang panggung, membuat spanduk, dan beraneka dekorasi yang lain agar nuansa Natal begitu meriah dan mewah. Tapi ternyata ada hal yang sangat esensi yang terlupakan yaitu kita lupa menghias pribadi kita sendiri, kita lupa membersihkan diri kita, menyiapkan pribadi yang ikhlas dan jujur sebagai tempat lahirnya Yesus dalam kehidupan kita. Hal itu terjadi karena kita tidak betul-betul menanti kedatangan Yesus. Ketika kita berada dalam kesusahan maka kita mengingat Yesus dan meminta pertolongan kepadaNya tetapi ketika posisi kita dalam keadaan menggembirakan atau menyenangkan apakah kita masih mengingatNya? Terkadang masih dan terkadang tidak. Ada orang yang mampu berpura-pura dengan keberadaan dirinya yang sebenarnya adalah hanya sebuah kamuflase. Banyak perilaku dan sikap yang masih harus dibenahi dalam keKristenan kita.
Orang yang ber-Advent adalah orang yang mampu menyadari dirinya sedang tenggelam dalam laut dan kepalanya berusaha menggapai/mencari permukaan untuk bisa bernafas. Berupaya berjuang sekeras mungkin untuk mendapatkan kehidupan. Itulah kehidupan Advent menuju Natal.

Tidak ada komentar:

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor