TENTANG AKU

Masih banyak tantangan dan tugas yang diembannya hingga saat ini, namun tak pernah surut semangatnya untuk mengerjakan segala tanggungjawabnya. Setelah selama 22 tahun menjalani hari-harinya telah banyak asam garam yang membentuk dirinya. Hingga sekarang dia hampir selesai menyelesaikan studynya di salah satu PTN terbaik di negerinya.

Suatu saat ketika dia sedang suntuk mengerjakan TA (baca Tugas Akhir) tiba-tiba dia teringat akan masa kenangannya semasa SMP di sekolahnya tercinta. Sebut saja nama sekolahnya itu adalah SMPN2 Lumban Julu di Lumban Lobu (sekarang sudah ganti nama menjadi SMP Bonatua Lunasi). Tatkala dia lulus SD dari SDN 173657 Sihiong dengan NEM terbaik dia mendaftarkan diri ke sekolah lanjutan dan ternyata dia diterima dengan nomor urut 2 setelah Darmoko.

Masa orientasi sekolah dijalaninya dengan gembira dan banyak bertemu dengan temen-temen yang baru. Entah angin apa yang bertiup saat latihan upacara bendera dia ditunjuk sebagai pemimpin upacara. (katanya dia bangga saat itu)
Hari-hari orientasi dilalui selama seminggu dan semuanya itu semakin mengenalkan dirinya akan sosok sekolah yang akan membentuk dirinya. Hingga kemudian dia ditempatkan di kelas 1A dan terpilih sebagai ketua kelas dengan wakil Evalina Sitorus dan wali kelas Ibu L.Naiborhu.



Semangat adalah kata kunci yang berpengaruh besar dalam hidupnya saat itu hingga sekarang juga. Kelas satu dilaluinya dengan sangat memuaskan karena berhasil menjadi juara I umum (konon katanya selama SMP dia menjadi juara umum, entahlah bener atao tidak). Menjalani kelas dua membuat dia semakin berpikir untuk bisa belajar lebih keras lagi apalagi saat itu dia sudah jatuh cinta sama Yayasan Soposusurung (salah satu sekolah terbaik yang sekarang menjadi SNBI, Sekolah Nasional Berstandar Internasional). Ditengah waktu luang dia selalu berusaha memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Soal-soal Ebtanas mulai sejak tahun 90-an selalu menemaninya ketika waktu istirahat. Beberapa perlombaan yang diikuti selama kelas dua berupa Lomba Cerdas Cermat selalu di juarainya dan prestasi terbaik yang berhasil diraihnya selama SMP adalah “Siswa Teladan” tingkat kecamatan Lumban Julu.

Setelah kelas tiga dia semakin was-was akan prestasinya, mulai timbul kekhwatiran akan kemampuan dirinya bisa masuk ke Yasop. Untung ada timbul kebijakan dari sekolah untuk memberi tambahan les sore setelah jadwal pelajaran selesai. Les sore tersebut sangat bermanfaat baginya karena mengulang pelajaran-pelajaran sebelumnya.
Seperti yang diduga berkat kegigihannya selama ini dia berhasil meraih impiannya masuk ke salah satu sekolah terbaik di negeri ini, SMAN 2 Balige Asrama Yayasan Soposurung. Sebuah babak baru kehidupan akan dijalaninya kelak.

Motto: There Can Be Miracle When You Believe