Senin, 24 Mei 2010

DOA SELAMAT PAGI YESUS, SELAMAT PAGI BAPA...

Hari minggu yang lalu (9 Mei 2010) seperti biasanya aku mengikuti kebaktian di Gereja HKBP Bandung. Saat itu tema kebaktiannya adalah Rogate yang berarti berdoa. Saat itu juga yang kotbah adalah Amang Lundu (Pdt. L.H.M.Simajuntak). Seperti biasanya kotbah amang ini selalu menyentak dan dalam bahasaku kusebut “keras” dan biasanya juga kotbahnya mengundang kontrofersi dari beberapa jemaat. Dan aku pribadi sebenarnya ada beberapa hal tentang isi kotbah amang ini yang kurang bisa kuterima. Tapi kali ini, pada kotbah Kebaktian Sore/Pemuda isi kotbahnya cukup bagus, bisa kuterima semua. Sangat sesuai dengan yang terjadi dalam kegiatan sehari-hari atau kontekstual.

Jadi pada kotbah itu, amang itu bilang gini... sebenarnya banyak sih yang di omongin dia tapi Cuma dua point penting aja yang ingin kujelaskan disini karena menurutku yang lain-lainnya sudah umum. Yang umum itu misalkan tentang bagaimana kehidupan kristen dalam bertindak, bagaiamana tentang keadaan iman kita, dll.




Dua point penting yang aku maksud adalah yang pertama ketika dia bilang bahwa; kalau kita berdoa gag boleh ngomong gini “Selamat pagi Yesus, Selamat pagi Bapa, Selamat pagi Roh Kudus, dst.... Biasanya dalam acara-acara kebaktian pemuda, Persekutuan Doa, Persekutuan PMK seringkali aku mendengar doa-doa seperti itu. Dan ketika pertama kali aku mendengar isi doa seperti itu, aku kira bagus karena kita menyapa Yesus gitu loh. Tapi setelah mendengar isi kotbah Amang itu ternyata isi doa seperti itu tidak dibenarkan. Beberapa alasannya adalah bahwa dalam diri Yesus tidak dikenal adanya siang malam pagi sore, dll. Kehidupan Yesus tidaklah dibatasi oleh ruang dan waktu. Bagi kita malam apakah dalam dunia Yesus juga malam? Di bumi ini saja waktu tidaklah sama, tapi terbagi-bagi berdasarkan letaknya. Gag usah jauh-jauh di seluruh bumi tapi di Indonesia sendiri aja ada 3 daerah waktu yaitu WIB, WIT dan WITA. Ketika di Bandung pukul 11 malam di Papua sudah pukul 1 pagi dan beda hari. Hal itu menunjukkan bahwa batasan waktu yang kita pakai tidaklah sama. Nah kalau kita datang kepada Yesus melalui doa dengan menyapa malam, artinya sapaan kita saja udah salah. Jadi mari kita perbaiki lagi lah tentang cara berdoa kita selama ini.


Kemudian point kedua yang penting dari kotbah Amang itu adalah, terkait isi doa yang menyatakan “Ya Allah Bapa kami masih banyak lagi yang ingin kami minta dari Bapa tetapi Engkau adalah Maha Tahu jadi walaupun belum kami minta tapi kami percaya bahwa Engkau akan mengabulkannya”. Isi doa seperti ini kurang tepat karena doa itu sesungguhnya adalah harus disampaikan kepada Tuhan. Doa adalah cara atau jalan kita berhubungan, berkomunikasi dengan Tuhan. Jadi kalau isi doa tidak kita sampaikan dengan ngomong langsung bagaimana kita berkomunikasi? Memang benar bahwa Tuhan adalah Maha Tahu tapi bukan berarti dalam doa juga bisa kita anggap bahwa Tuhan sudah tahu apa yang bakal kita minta. Kalau emang cara berpikir kita seperti itu, kenapa tidak dari awal saja langsung ngomong seperti itu? “Ya Tuhan Engkau tahu apa yang mau kuminta, kiranya kabulkanlah. Amin”. Doanya langsung cepat selesai dan tidak bertele-tele. Tapi bukan doa seperti itu yang dimaksud, jika kita berdoa mintalah kepada Tuhan apa yang ingin kamu minta. Ungkapkan semuanya sepanjang ada yang ingin kamu sampaikan kepada Tuhan. Tuhan akan mendengar seluruh isi doamu.


Begitulah kiranya sekelumit isi kotbah Amang itu. Dan setahu aku baru pada kebaktian sore ini Amang itu kotbah dengan waktu yang paling lama. Kiranya isi kotbah itu juga boleh membuka pemikiran para sahabat pembaca blog saya. Tuhan Yesus memberkati.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Postingan yang bagus Saudara Mekar. Maaf, tetapi saya tidak setuju dengan pendapat Pendeta Simanjuntak yang menyalahkan (saya menyimpulkannya demikian), doa seseorang yang diawali dengan ucapan Selamat pagi atau selamat malam kepada Tuhan.Dan dalam postingan Anda diatas Pendeta tersebut berargumen karena kehidupan Tuhan (Yesus) tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Memang benar kehidupan Tuhan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Itu adalah karena Tuhan adalah pribadi yang berwujud Roh yang berbeda dengan kita manusia yang masih hidup dalam tubuh (kedagingan). Namun demikian bukan berarti kita tidak boleh mengucapkan selamat pagi atau selamat malam dalam doa kita, sebab Tuhan mengetahui bawa manusia adalah manusia fana yang dibatasi oleh ruang dan waktu.Tuhan lah yang meciptakan waktu dan Dia pula lah yang menciptakan adanya Siang dan Malam.Bagaimana mungkin kita menyalahkan doa seseorang yang mengucapkan "selamat pagi Tuhan"? terlebih lagi kalau yang berdoa itu adalah seorang anak kecil yang yang baru mengetahui bahwa kehidupan manusia selalu diselingi oleh siang dan malam?
Terus terang saya kalau berdoa memang tidak pernah mengucapkan "selamat pagi Tuhan' atau "selamat malam Tuhan" karena pengucapan tersebut bukanlah hal terpenting dalam doa. Alkitab mengatakan bahwa doa orang yang benar, apabila dilakukan dengan sungguh2, sangat besar kuasanya.
Intinya adalah : "Berdoa dengan benar memang baik, Tetapi yang terpenting adalah Berdoa dengan Tulus dengan hati yang bersih"
Tuhan mengetahui setiap kita lebih dari kita sendiri. Dan Dia tahu sejauh mana kemampuan kita menggunakan setiap kosa kata yang kita miliki.
Saya tidak bermasud menggurui Pendeta tersebut, tetapi jika Anda mau menyampaikan pendapat saya kepada beliau, saya siap mempertanggungjawabkan nya dan saya siap berdebat positif dengan beliau.

Sahabat Seiman: Romi Jonathan

Mekar Paian Sinurat mengatakan...

Benar bahwa Tuhanlah yang menciptakan siang dan malam, dan itu diciptakan buat manusia. Artinya apa? mari kita pakai "waktu" itu untuk manusia. kalo untuk Tuhan? Dia tidak terikat oleh waktu sebab ukuran waktu Dia dan waktu manusia tidaklah sama.

Ketika seorang anak kecil berdoa demikian,,,yang mungkin belum tau persis mana yang benar dan yang salah, disitulah peranan orang Kristen atau orang tua untuk membimbingnya. Orang akan lebih bersalah jika dia sudah mengetahui kesalahan tetapi tidak berusaha membenarkannya.

UNtuk point berikut aku sepakat bahwa doa juga harus disampaikan dengan Tulus dengan hati yang bersih. (disamping bahwa doa harus disampaikan dengan benar)

Anonim mengatakan...

menurutku sih seperti ini bro..

keberadaan Tuhan tidak bisa dibatasi oleh sekat apapun bahkan waktu. Jadi, saat kita berdoa dan kita yakin Tuhan sedang bersama kita pada saat itu juga, apa salahnya kita menyapa Dia dengan sapaan 'selamat malam/pagi/siang/sore' dan lain-lain?

Gbu

Anonim mengatakan...

Anonim...
selamat pagi, atau siang atau malam! Karena terbatas waktu orang, belum sempat baca rubrik ini. menyampaikan salam itu penting karena itu "damai..." damai dengan sesama dan damai tentunya dengan Tuhan,komunikasi dimulai dengan damai akan memberikan dampak bermakna... pembenaran tergantung orang apakah dia mau berdamai atau tidak...

mekar sinurat mengatakan...

memberikan salam atau selamat itu penting sebagai bentuk apresiasi terhadap sesuatu untuk seseorang.

RUMANAP SEBAR BROSUR ; JASA TITIP BELANJA DI PASMOD 088210970069 mengatakan...

Berdoalah sesuai wawasan yg penting tulus

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor