Kamis, 12 November 2009

SISI HARMONISASI SUAMI-ISTRI

Pagi ini saya menonton siaran di Televisi yang menayangkan tentang kehidupan keluarga yang hampir “kritis”. Disebutkan bahwa sang suami adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan dan sang istri adalah guru SD. Namun karena ada tuntutan dari perusahaan tempat suami bekerja untuk mengurangi beban perusahaan maka beberapa karyawan harus di non pekerjakan atau PHK, dan salah satunya adalah sang suami.
Sang suami akhirnya pengangguran sedangkan tuntutan kebutuhan keluarga makin membengkak. Sehari-hari sang suami hanya berada di rumah sedangkan istri sepulang ngajar dari sekolah selalu memarahinya. Kejadian ini berulang berkali-kali hingga membuat sang suami merasa tidak dihargai sebagai kepala rumah tangga. Padahal sang suami sudah berusaha mengajukan lamarannya ke beberapa perusahaan namun sampai detik itu belum ada juga panggilan.


Tidak tahan dalam kondisi yang serba salah karena selalu ada tuntutan dari istrinya maka timbul keinginannya untuk jual diri. Sang suami akhirnya menjual dirinya kepada perempuan yang membutuhkannya atau akhirnya dia menjadi gigolo. Betapa hancurnya hidup sang istri ketika mengetahui bahwa selama ini uang yang telah diberikan suami ternyata berasal dari hasil jual dirinya. Sang istri menangis dan penuh kekesalan karena tidak habis pikir kenapa jalan itu yang ditempuh oleh suaminya.
Selang beberapa hari kemudian sang istri meminta cerai dan memang benar akhirnya mereka cerai. Sang suami semakian tak karuan hidupnya setelah ditinggal oleh istrinya. Dia selalu kembali ke rumah larut malam dlam kondisi mabuk, dan bau alcohol. Ternyata minggu berikutnya sang suami semakin jatuh ke dalam kekelaman, dia memakai narkoba. Pada suatu malam setelah kembali dari sebuah bar dia memaki narkoba over dosis hingga tak sadarkan diri di kamarnya. Oleh ibunya dia dibawa ke rumah sakit----
Itulah sekilas gambaran bagaimana sisi kehidupan sebuah rumah tangga. Hubungan suami-istri adalah sebuah rumah yang selayaknya nyaman di huni. Harus ada kejelasan perasaan dan hati yang murni dalam membangun sebuah rumah tangga karena itulah modal untuk membawa bahtera rumah tangga.
Terkadang dalam persoalan kehidupan rumah tangga uang adalah sumber utama. Uang menjadi penyebab retaknya hubungan suami-istri. Namun sungguh tragis kalau ketidakberadaan uang yang menyebabkan putusnya hubungan suami istri. Uang adalah sesuatu yang bisa dicari dan sebenarnya gampang untuk mendapatkannya kalau kita mau berpikir untuk mendapatkannya. Bayangkan coba ketika sang suami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan uang, namun sang istri masih saja menuntut lebih. Tak jarang peristiwa ini terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Sehingga oleh karena prustasinya sang suami akhirnya menjadi gigolo, menjual diri. Cerita tadi hanyalah sebagian kecil akibat dari perselisihan dalam rumah tangga karena uang, masih banyak hal yang bisa terjadi seperti bunuh diri, melarikan diri, merampok, dll.
Sehingga menjadi penting dalam kehidupan sebuah rumah tangga pola hidup sederhana. Hiduplah dengan kondisi yang ada dan selalu bersyukur. Menikmati kehidupan yang dijalani akan membawa keharmonisan rumah tangga akan awet. Tak perlu uang berlimpah-limpah kalau toh secara batin kita tidak bahagia.


Tidak ada komentar:

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor