Selasa, 09 September 2008

INDONESIA-KU KENA BENCANA

Musibah datang bertubi-tubi di negara kita. Sejak gelombang tsunami di Aceh dan Nias 24 Desember 2004, yang menewaskan lebih 200 ribu jiwa, musibah terus terjadi susul menyusul. Seperti gempa bumi di Yogyakarta yang juga menelan banyak korban. Tsunami kemudian kembali terjadi dalam skala lebih kecil di Pangandaran, pantai selatan Jawa Barat, berupa gelombang dari Lautan Hindia, yang pada masa Bung Karno pernah diganti namanya menjadi Lautan Indonesia.

Selain bencana alam, kecelakaan pesawat terbang juga terjadi beberapa kali. Pada 5 September 2005 Boeing 737-200 Mandala Airlines gagal take off dari Bandara Polonia Medan. Pesawat yang bertujuan Jakarta itu menerobos pagar Bandara dan menabrak perumahan penduduk. Dari 117 penumpang dan awaknya, hanya 17 orang yang selamat. Selain itu, 41 penduduk yang tinggal dekat bandara juga tewas. Berikutnya adalah kecelakaan pesawat Adam Air, berjenis Boeing 737-300, yang diduga jatuh ke laut di lepas Pantai Mamuju. Seluruh penumpang dan awak pesawat --lebih dari 100 orang -- belum ditemukan sampai saat ini.

Di lautan juga terjadi beberapa kecelakaan kapal laut. KMP Senopati Nusantara yang mengangkut 500 penumpang dan 25 ABK tenggelam pada 30 Desember 2006. Hingga kini baru ditemukan korban selamat 79 orang. Sebelumnya (8/7-2005), KMP Digoel mengalami kecelakaan di Laut Arafuru, Maluku. Pada 27 Januari 1981 kecelakaan KMP Tampomas II menewaskan 431 penumpang. Sementara, kebakaran kapal laut Lavina I, dua pekan lalu, menewaskan lebih 50 orang.

Musibah lumpur panas Lapindo di Porong, Jatim, yang terjadi sejak Mei 2006, makin memanas ketika ribuan rakyat yang menuntut ganti rugi memblokir jalan tol, jalan arteri dan rel kereta api selama 33 jam. Tanpa ampun lagi ekonomi Jawa Timsur -- provinsi paling banyak penduduknya -- terguncang akibat aksi tersebut.

Masih banyak lagi musibah lain yang terjadi di Tanah Air, seperti banjir, tanah longsor, kecelakaan kereta api, flu burung dan berbagai penyakit lainnya yang semuanya meminta korban jiwa cukup besar.

Melihat begitu banyak musibah yang terjadi di Negara kita, bagaimana kita sebagai bagian dari masyarakat Indonesia menyikapi masalah tersebut? Haruskah kita menyalahkan pemerintah dengan menganggap kinerja mereka tidak maksimal dan tidak berpihak pada rakyat. Dalam hal bencana alam, misalnya tsunami, banjir, dan longsor, tentu kita tidak dapat sepenuhnya menyalahkan pemerintah karena hal tersebut di luar kehendak mereka. Siapapun tidak ingin terjadi bencana. Namun, dalam penanggulangan musibah tersebut pemerintah masih banyak memiliki kekurangan, terutama dalam hal penyaluran bantuan kepada korban.

Tidak ada komentar:

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor