Senin, 22 Maret 2010

SEANDAINYA AKU JADI PENGUASA (BAGIAN I)A

Kurang apalagi isi dari falsafah hidup negara ini? Pancasila. Sudah merangkum semua aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bahkan mungkin hanya Indonesia negara satu-satunya yang mempunyai konsep falsafah negara yang sebagus itu. Tapi kenapa Indonesia kondisinya bobrok-bobrok aja ya (maaf kalo terlalu kasar)??? Eehhh ternyata karena pemahaman akan Pancasila itu nihil. Saya pernah menonton sebuah acara di TV yang pada saat itu reporternya menyuruh menyebutkan isi pancasila. Dan sangat mengejutkan ketika ada orang yang tidak tahu isi pancasila dan tidak mampu menyebutkannya secara berurut. Mau jadi apa kelak bangsa ini jika warga negaranya tidak peduli??? Bagaimana memahami substansi Pancasila jika isinya aja gag tahu???
Ternyata masalahnya tidak hanya di situ, lagu kebangsaan Indonesia Raya juga banyak yang tidak tahu secara utuh. Padahal jika disuruh menyanyikan lagu Kangen Band, lagu Peter Pan hafal semuanya bahkan album-album band kenamaan yang belum di rilis pun sudah tahu duluan (huhhh dasar aneh emang). Bagimana bisa seorang Indonesian tulen tidak tahu lagu kebangsaannya sendiri???


Padahal sejak SD, SMP, SMA selalu dinyanyikan setiap penaikan upacara bendera atau pada saat tujuh belasan. Apa orang-orang itu selalu cabut atau tidur di barisan saat upacara penaikan bendera?? Sangat tidak mungkin. Satu-satunya alasan yang mungkin bagi saya adalah karena mereka tidak peduli sama bangsa dan negaranya sendiri. Padahal kalau ditanya secara mendalam, siapa lagi yang akan peduli sama bangsa ini jika tidak kita sendiri??? Apa mungkin kita berharap orang-orang AS yang akan membangun bangsa ini, sementara beberapa golongan menentang AS (penulis sangat tidak sepakat dengan beberapa pihak yang mencoba melakukan upaya unjuk rasa atao demo penolakan kunjungan Barack Obama ke Indonesia) atau orang-orang Malaysia yang akan membangun sementara kita ribut mulu kerjanya sama Malaysia??? Mari mulai bersikap dewasa lah kawan…
Yang paling palak lagi, ketika aku pernah membaca sebuah artikel yang isinya menceritakan bagaimana pemerintah kita bisa di setir oleh asing dalam pembentukan regulasi atau undang-undang. Jadi pemerintah membentuk sebuah peraturan yang memberikan keleluasaan atau celah pada pihak asing untuk beroperasi di negara tercinta ini dengan memberikan ganjaran peminjaman uang dari Bank Dunia. Trus aku berpikir, pemerintah macam apa ini??? Rela menjual sebuah pasal atau ayat dengan harga diri ratusan juta rakyat??? Sebodoh-bodohnya rakyat yang buta huruf, masihlah sangat lebih bodoh pemerintah yang mau disetir pihak asing itu. Ini negara kita bung, so jadilah penguasa di negeri sendiri. Kalau anda tidak mampu menjadi tuan di negeri sendiri, mending ke laut ajalah. Jangan hanya saat kampanye berkoar-koar dengan misi selangit dan sebumi banyaknya tapi implementasi NUL. Apalagi jika di audit dana kampanye partainya makin kebakaran jenggotlah kau kawan. Siapa lagi ahli yang bisa kau datangkan untuk menutupi urat kemaluanmu dengan memberikan data-data kebohongan kepada public. Rakyatmu sendiri aja kau bohongi, dimana jiwa kepemimpinanmu??? Atau mungkin kau hanya mampu memimpin di kalangan penjahat??? Tega nian dirimu kawann…
Baru aja dilantik sudah langsung liar pikiranmu. Bagaimana mengembalikan dana kampanye yang telah habis milyaran rupiah, ternyata selalu itu saja yang kau pikirkan. Makanya kalau mau duduk di gedung Bundar itu jangan pake money politic, yang bersih-bersih saja. Aahhh tapi susah kaya’nya menjelaskan samamu soalnya udah dari sononya pikiranmu kotor. Gag salah juga UUD kita itu, Ujung-Ujungnya Duit. Makanya kau tidak tahu kan nasib konstituenmu di daerah? Apakah masalah penggusuran lahan itu sudah selesei atau tidak?, apakah pembangunan sarana ibadah itu masih selalu dipermasalahkan warga mayoritas atau tidak?, apakah pendistribusian pupuk bagi petani setempat masih aja tersendat atau tidak,? Apakah saluran irigasi untuk lahan pertanian penduduk sudah ada atau belum? Aahhh boro-boro mikirin itu, ada sampah di depan matamu juga enggaknya kau masukkan ke tempat sampah. Kau panggil petugas cleaning service untuk membersihkan, itu pun udah SANGAT BAGUS kalau kamu mau berbuat seperti itu, entahnya malah kau biarkan. Huuuhhhhhh koq bisalah orang-orang seperti kau yang berkuasa di negeri ini.
Kekuasaan sudah membuat kau gelap mata. Tidak kau kenali lagi dirimu sejatinya. Kau sudah di bungkus oleh balutan yang sangat rapi dan mentereng walau isinya ternyata busuk dan bau (memuakkan). Penampilan sangat meyakinkan, gaya berbicara sangat memukau dan terlalu pintar ngomong tapi sekali lagi implementasi NUL. Mungkin gara-gara kalianlah maka kutuk Bangsa Indonesia seperti yang digambarkan Mochtar Lubis masih aja bercokol dan ditiru lapisan generasi….” Manusia Indonesia cenderung menyangka, jika telah dibicarakan, telah diputuskan, dan telah diucapkan niat hendak melakukan sesuatu, maka itupun telah terjadi. Saya yakin, laci kantor pemerintah, organisasi swasta, dan sebagainya di negeri kita penuh dengan dokumen dan laporan putusan rapat, putusan panitia, putusan dewan, dan sebagainya yang tidak pernah dilaksanakan”. Hhuuhhhh…..nasibmulah jadi penguasa.
Tapi pesanku, Jika kau udah tersadarkan berikanlah Kekuasaan itu samaku. Aku akan mengenakannya dengan pakaian yang baru, yang akan terasa asing bagimu dan bahkan mungkin kau akan menganggap aku gila. Tapi jangan salah, ternyata itulah yang dibutuhkan masyarakat. (Kau penasaran??? Maka berikan dulu lah kekuasaan itu kawan… maka kau akan menyaksikan perubahan besar di Republik ini).

2 komentar:

Petir Fenomenal mengatakan...

Heheheh...menggelitik

mekar sinurat mengatakan...

hheee biasalah bung,
efek kegundahan sama republik ini

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor