Rabu, 06 Desember 2017

Philosophy Hiu dalam Kehidupan

Di-Japanese Food; ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati, jika masih dalam keadaan hidup ketika diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat, dibanding ikan salmon yang telah diawetkan dengan es.

Itu sebabnya para nelayan disana selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan, agar dalam perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup.
Meski demikian, kenyataannya banyak salmon yang mati di kolam buatan tersebut.

Bagaimana cara mereka menyiasatinya ?
Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil dikolam tersebut. Surprise !
Hiu kecil tersebut 'memaksa' salmon-salmon itu terus bergerak agar jangan sampai dimangsa.
Akibatnya, jumlah salmon yang mati justru menjadi sedikit. Substansinya;

Diam, membuat kita mati !

Bergerak, membuat kita hidup !

Apa yang membuat kita diam ?
Saat tidak ada masalah dalam hidup dan ketika berada dalam zona nyaman.
Situasi seperti ini, kerap membuat kita terlena...
Begitu terlenanya, sehingga tanpa sadar bahwa kita telah mati.

Apa yang membuat kita bergerak ?
Masalah... Tekanan Hidup... dan Tekanan Pekerjaan.
Saat masalah datang, secara otomatis naluri membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi seluruh dinamika hidup itu...
Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif dan potensi diri menjadi berkembang luar biasa...
Sadarilah bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, namun justru ketika menghadapi badai hidup...

Itu sebabnya, syukurilah 'hiu kecil' yang terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive.

Dinamika atau masalah hidup adalah baik, karena pasti akan membuat kita terus bergerak. Hiu-hiu kecil itu, refleksi siapa dan apa saja tantangan dalam hidup kita...

Jangan mudah jatuh walaupun kita dijatuhkan oleh pihak lain, hadapi dengan berani dan terkendali maka pasti implikasinya membuat kita bangkit luar biasa

Tidak ada komentar:

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor