Beberapa hari yang lalu aku ikut dalam sebuah seminar yang diadakan oleh Biro Kemahasiswaan Unpad yang bertemakan “Kiat Sukses Menembus Dunia Kerja”. Acaranya menarik dan pembicaranya juga keren-keren. Pada tulisan kali ini aku ingin mengupas sedikit bukan tentang materi seminarnya tapi sebuah statement dari narasumber yang mengatakan bahwa, “Ada survey yang perlu disurvey lagi untuk mengecek kebenarannya yang mengatakan bahwa Mahasiswi cantik kalau diajak jalan, main, shopping, party, ke mall, nonton begitu mudah mengajaknya tapi kalau mereka diajak untuk diskusi, ikut organisasi, seminar, dll betapa susahnya”.
Apakah pernytaan ini benar atau salah sebenarnya masih belum bisa disimpulkan secara gamblang, masih perlu ada penelitian lebih lanjut. Tapi jika ditelisik sekilas, memang ada benarnya juga. Hal ini bisa saya buktikan dengan pengalaman saya sendiri. Dimana saya aktif di berbagai lingkungan organisasi atau perkumpulan. Memang kecenderungan yang ada adalah bukan hanya disparitas antara mahasiswi cantik saja tapi cukup mahasiswinya saja tanpa ada embel-embel cantiknya sudah sangat sedikit dijumpai dalam berbagai kegiatan yang bersifat akademis atau keorganisasian.
Mahasiswi sekarang lebih suka dengan gaya hidup yang simple, simple dalam artian tidak mau ribet dengan pikirannya. Tidak mau berpikir keras untuk sesuatu hal yang sebenarnya mampu mereka lakukan. Mereka lebih suka untuk melakukan hal-hal yang secara pribadinya sangat menyenangkan walau sesaat dan itu merasa membuat status sosial mereka lebih nayaman di mata teman-temannya. Mahasiswi lebih suka mendapat pengakuan dari teman-temannya untuk hal-hal seperti itu.
Di beberapa organisasi yang saya ikuti bukan cuma mahasiswi cantiknya saja yang tidak aktif tapi mahasiswinya tanpa embel-embel cantiknya juga mulai berkurang peranannya. Walaupun masih ada beberapa orang yang ikut atau secara administrasi terdaftar sebagai anggota tapi mereka tidak terlalu banyak terlibat dalam hal keorganisasian. Mereka cenderung hanya menumpang nama saja di organisasi tersebut. Dari segi prestasi juga ternyata mereka tidaklah unggul, walau tidak menutup mata juga kalau ada sebagian dari antara mereka yang mampu membuktikan prestasinya di tingkatan Nasional bahkan Internasional.
So, jadi saya berpikir ada apa dengan Mahasiswa Cantik? Atau lebih tepatnya ada apa dengan Mahasiswi sekarang?
Maaf tulisan ini saya buat bukan untuk maksud memojokkan pihak-pihak tertentu atau menganggap mereka tidak mampu, toh saya juga menyadari bahwa data yang saya miliki untuk membuktikannya tidaklah terlalu akurat. Tapi ini adalah pengamatan secara gamblang sajaa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar