Rabu, 23 Februari 2011

HIDUP ITU PILIHAN

Hidup itu pilihan dan pilihan anda akan menentukan siapa anda dan mewarnai siapa anda sejatinya. Demikian juga dalam hal memilih Yesus sebagaimana dalam berita kelahiranNya. Ada beberapa pilihan untuk memilih Yesus. Dia adalah mesias yang mencurahkan kasih setianya kepada kita, dan sudah ada pengampunan dosa bagi yang menerimaNya, karena Dia sang Raja datang membawa kelepasan. Tapi apakah kita otomatis dapat penebusan? Jawabannya tergantung pilihan anda.


Jika kita simak berita kelahiranNya ada beberapa pilihan yang diambil diantaranya; Pertama, Herodes. Setelah orang Majus dari Timur datang kepada Herodes, dia sangat terkejut karena sepengetahuannya dialah satu-satunya raja, namun kemudian ada raja lain dan dia menjadi gusar. Tapi dia begitu licik dan tidak ditunjukkanya. Dia bertanya kepada ahli-ahli hukum taurat; “Apakah ada nubuat tentang kelahiran raja Mesias”? ketika dia mengetahui bahwa sudah ada nubuat tentang kelahiran Yesus maka dia berkata “carilah”. Kalau sudah ketemu beritahulah samaku sehingga aku ikut menyembah Dia. Sepintas apa yang disampaikan oleh Herodes tersebut sangat lembut kedengarannya tapi sebenarnya busuk dalam niatnya, seperti umpama dalam batak “Lamot-lamot hata ni jolma, risi-risi hata ni begu. Herodes adalah musang berbulu ayam. Kenapa itu terjadi? Karena Herodes gila hormat, bahkan tak habis pikir termasuk istri dan anaknya dibunuh. Dia tidak mau ada saingan. Plihan herodes adalah membunuh Yesus.
Kedua, penggembala (parmahan sian purba; bc batak). Dengan segala potensinya mereka mau mencari Yesus dan bukan itu saja, mereka memberi persembahan yang paling berharga dari apa yang mereka miliki. Mereka member emas, perak dan mur. Apakah kita mau seperti mereka untuk bertemu Yesus? Bukan Cuma itu, ketika mereka melihat ada seorang bayi dan mereka percaya bahwa itu adalah Mesias. Sian natumangihon do tubu haporseaon. Sudah banyak kita dengar firman tetapi percayakah kita? Haporsean dinyatakan dengan persembahan oleh para gembala tersebut. Na mate do haporseaon na so mardongan ulaon. Iman kepada Kirstus bukan teori tetapi praktek. Apa yang diberikan oleh orang Majus dari timur tersebut adalah harta yang paling berharga. Ketika Maria dan Yusuf mengungsi selama dua tahun, ternyata persembahan yang diberikan oleh orang Majus tersebut masih cukup sebagai bekal. Sekarang bukan lagi mas atau berlian yang paling mahal, tapi hati. Berikanlah hatimu sepenuhnya kepada Yesus. Buat orang Kristen HKBP tahun ini adalah Tahun jubel yaitu tahun pembebasan, tahun sukacita 150 tahun Terang Kristus telah lahir di di tanah Batak. Kembalilah ke Jalan Allah.
Ketiga, ahli taurat atau para imam begitu teliti mencermati kitab para nabi-nabi. Mereka sudah mengetahui tanda itu tapi sayanganya mereka hanya sekedar mengetahui saja. Mereka tahu bahwa Yesus akan lahir di betlehem tapi mereka tidak mau pergi untuk menyembah. Mereka pintar berkotbah menjelaskan isi firman tetapi Cuma berbicara doang tanpa ada perbuatan. Sama kayak supir di dolok sanggul, setiap hari dia mencari penumpang. “Medan-medan-medan; sahutnya”. Setelah mobil penumpang itu penuh dia bukan turut pergi tetapi dia tinggal. Mereka yang dipanggil dan turut naik ke mobil, akhirnya sampai ke medan, sementara dia tertingga. Banyak orang-orang sekarang ini menjelaskan tentang isi Alkitab tapi dalam praktiknya dia masih melakukan hal-hal yang ada di bumi. Bukan pengetahuan kita tentang Firman Tuhan yang terpenting tapi bagaimana kita datang menyembah untuk mengenalNya dan menyerahkan seisi hidup kita untukNya.
Orang Kristen janganlah seperti kata pepatah Batak; Mauas di topi ni sungai. Sudah 150 tahun friman Allah hadir di tanah batak tetapi bagaimana perjalanannya sekarang? Begitu mayoritasnya orang Kristen dia tanah Batak tetapi apakah Kekirstenan sejati itu benar-banr lahir di tanah Batak. Janganlah seperti sebuah perumpamaan berikut
“Setiap hari minggu orang-orang berdatangan ke gereja dan dari tempat jauh tentunya juga datang. Tapi ada sebuah keluarga yang rumahnya di belakang gereja tapi gag pernah datang. Saat tiba kotbah, dia menyalakan tv dan radio keras-keras agar gag kedengaran kotbah itu Suatu ketika pas di hari minggu, si istri ingin bunuh diri, dia mau minum baygon karena dia gag tahan lagi dia bertengkar mulu sama suaminya, daia gag tahan lagi menghadapi kekejaman suaminya. Namun saat mengambil baygon dia mendengar kotbah dari gereja “hai kamu yang beberban berat datanglah, hupasonang pe hamu. Kebetulan saat itu TV gag bunyi maka dia bisa mendegar kotbah itu. Ahu ma jolma na mausa di toru ni sampuran. Di lambungku ni jabuku do gareja, Tuhan sudah datang ke dunia ini, mago na I ahu. Sejak saat itu dia berubah, bertobat. Saudara-sadara hidup adalah piliahan dan Apa pihan anda itu akan mewarnai kehidupan anda.


Tidak ada komentar:

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor