Kamis, 08 Juli 2010

DIA DIMANA

Aku ingin menuliskan kisah atau pengalamanku bersama seorang temenku yang kini dia menyuruh aku untuk tidak menghubungi atau berkomunikasi lagi dengan dia.







Berawal dari telepon yang aku terima pas hari Minggu beberapa tahun lalu. Dia mencari tahu keberadaan seseorang melalui aku dan dia mendesak agar aku mau memberi informasi. Aku tanya dia siapa karena aku belum kenal dia sama sekali, tapi dia bilang kalau dia mengenal aku bersama abangku yang di Medan. Beberapa lama terjadi perdebatan melalui percakapan telepon hingga akhirnya dia mau ngaku bahwa orang yang dicari taunya itu adalah pacarnya yang saat itu lagi ada bersamaku. Untuk informasi bahwa pacarnya itu adalah “bere”ku yang kini dia sedang sekolah kepolisian di Bandung. Tapi karena mereka sedang libur sekolah maka kami pergi ke Jakarta ke rumah keluarga. Berawal dari percakapan itulah kami makin sering komunikasi via telepon, karena dia sering menanyakan kabar pacarnya tersebut melalui aku. Dan pada akhirnya aku tahu bahwa ternyata dia kakak kelasku juga dulu pas SMP. Dia kasih tau namanya siapa dan alamat rumahnya, aku berusaha mengingati mukanya tapi tetap aja aku gag bisa.







Hari-hari terlewati dan serasa kami makin kompak aja. Dia mulai terbiasa curhat samaku, bercerita tentang pengalamannya, tentang kuliahnya dan yang paling sering adalah tentang hubungannya bersama pacarnya tersebut. Ketika mereka ada masalah kami mencoba mencarikan solusi, memberi jalan keluar yang terbaik.

Ketika aku pulang kampung bulan februari 2008 yang lalu, dia dateng kerumah dan aku baru kenal dia bagaimana rupa aslinya (hahaa..). Aku juga makin dekat dengannya dan aku mulai terbuka juga untuk curhat sama dia. Aku cerita tentang kuliah ku juga dan siapa cewek yang aku suka saat itu. Aku minta tolong juga sama dia untuk membantu melancarkan proses hubungan ku bersama cewek yang aku suka itu karena memang kebetulan mereka sama-sama ada di Medan. Mereka sudah pernah ketemu dan aku pikir itu suatu pertanda yang bagus.

Sampai beberapa bulan terakhir ini hubungan kami sebenarnya baik-baik saja, makanya saya bingung ketika tiba-tiba dia membalas sms ku seperti itu. Aku tahu saat itu dia sedang pergi ke suatu tempat untuk liburan dan aku juga sudah sempet berpesan agar dia singgah di kotaku Bandung tapi saat itu dia gag janji bisa dan pastinya aku berharap dia punya waktu untuk berkunjung.

Saat ulang tahunnya aku berusaha mengucapkan selamat ulang tahun walau hanya via sms karena aku takut dia kecewa samaku karena aku menghubunginya. Tepat malamnya dia ku sms dan sms ku ternyata gag di balas juga. Aku gag mau menyerah begitu saja artinya aku gag mau harus putus komunikasi sama dia sehingga aku berusaha menghubunginya melalui fesbuknya. Kutanya bagaimana kabarnya dan aku berharap suatu saat ketika dia melihat wall ku dia akan membalasnya. Alhasil ternyata dia membalas wall ku juga walau setelah beberapa minggu kemudian, tapi setidaknya itu telah mengalihkan prasangka ku selama ini terhadap dia.

Dia bilang bahwa nomor HP sudah gag ada lagi dia simpen dan dia minta lagi dan nanti katanya dia yang akan mengubungi aku. Aku kasih saja melalui balasan wall tersebut dan sampai sekarang aku masih menunggu dia menghubungi aku untuk mendengar kembali curhatan/ ceritanya.
(hahaaa curcol..:)





Tidak ada komentar:

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor