Kamis, 20 Mei 2010

BERLINDUNG DIBALIK DEMOKRASI (ARTIS JADI PEJABAT PUBLIK)

Pada prinsipnya semua orang berhak mencalonkan diri jadi bupati, walikota, anggota DPR, atau pejabat publik lainnya karena konstitusi kita memberikan jaminan hak tersebut. Belakangan ini sering kita mendengar kabar tentang artis yang ingin menjadi pejabat publik yaitu bupati sebut saja Julia Peres, Maria eva, Ayu Azhari dll. Namun kehadiran mereka dalam pencalonan jadi bupati menuai banyak kritik dari masyarakat juga para pengamat, sehingga banyak kontroversi yang beredar dalam publik. Mereka menjadi kontroversial karena dari sisi latar belakang kehidupannya saja sudah kontroversial. Misalkan saja Jupe yang kontroversial dengan cara berpakaiannya yang seksi dan aduhai atau cara ngomongnya yang nakal. Maria Eva dengan skandal seksnya, dll.

Mereka (para artis) mau mencalonkan diri jadi bupati dengan mengandalkan popularitas yang mereka miliki. Jika dulunya mereka dimanfaatkan oleh partai politik untuk mendongkrak suara melalui para fansnya, namun sekarang para artis tersebut sudah mulai pintar. Tidak mau lagi sebatas dimanfaatkan parpol untuk menarik suara, mereka mau langsung terlibat dalam percaturan politik. Saya beritahu bahwa hal ini sah-sah saja di negara demokrasi kita. Tapi mari kita renungkan sejenak, apakah yang akan terjadi jika mereka kelak menjadi pemimpin?



Menjadi pemimpin bukanlah perkara mudah karena dibutuhkan tanggungjawab dan komitmen yang besar. Menjadi pemimpin bukan hanya menyangkut kemauan atau kesediaan tapi yang lebih terpenting sesudah itu adalah kemampuan atau kapabilitas dan integritas. Butuh mental yang besar untuk menjadi pemimpin karena ribuan jiwa yang akan mereka urus nantinya, jadi jangan sampai salah langkah. Secara pribadi saya agak meragukan kemampuan mereka-mereka yang akan naik mencalonkan diri jadi bupati jika hanya bermodalkan popularitas tanpa dibarengi kemampuan memimpin. Mau dibawa kemana popularitas jika ternyata dalam menangani sebuah perkara/masalah saja mereka tidak mampu memberikan solusi yang tepat? Saya tegaskan bahwa saya bukan bermaksud meng-understimate para artis tetapi hanya memaparkan apa yang bisa saya lihat secara gambalang. Keluarga adalah kelompok tatanan terkecil dalam masyarakat, jika dalam mengurus keluarga aja mereka sudah gagal, bagaimana mengurus se-kabupaten atau sekotamadya? Apa dengan janji-janji perubahan sikap dan penampilan yang mereka lontarkan itu lantas sudah memberikan jaminan? Saya kira tidak!!!

Untuk beberapa artis yang sudah lebih dahulu masuk dalam ring politik bisa kita lihat track record mereka. Rano Karno terpilih jadi Wakil Bupati Tangerang. Dede Yusuf terpilih menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat, Adji Massaid, Angelina Sondakh, Komar, dll yang sekarang menjadi anggota dewan. Setidaknya kita bisa mengingat kisah Ronald Reagan yang menjadi presiden US dan Joseph Estrada presiden Philippines. Kita sudah tahu kalau keduanya bernasib berbeda. Ronald Reagan menyelesaikan tugas kepresidenannya dengan baik sementara Joseph Estrada harus berakhir di bui karena kasus korupsi

Terlepas apakah ini memberi hasil baik atau buruk kita tidak tahu. Harapan kita tentunya mereka bisa memberi penyegaran kepada pemerintahan yang ada dan juga membawa angin perubahan.

Biarlah mereka mendapatkan apa yang menjadi haknya. Maju sajalah jadi Calon tapi saya berharap besar kepada ribuan rakyat yang akan memilih para pemimpinnya. Bijaklah memilih pemimpin daerahmu, karena kelak nasibmu juga akan berada di era pemerintahan mereka.



2 komentar:

Anonim mengatakan...

yang pasti ane sebagai mahasiswa menolak dengan keras orang yang tidak kompetent dan tidak memiliki latar belakang dan pendidikan yang bagus...
seharusnya pemerintah mengatur dalam undang-undang pemilihan umum dan daerah dengan jelas tentang syarat-syarat pemimpin yang baik baik sehat jasmani maupun rohani serta adanya syarat minimal memiliki pendidikan terakhir sarjana atau S1 demi kemajuan bangsa...

Mekar Paian Sinurat mengatakan...

sepakat bung...
karena pendidikan adalah tolok ukur kemajuan suatu bangsa. Orang yang berpendidikan akan lebih mampu dan bijak dalam menangani berbagai probelma daripada seseorang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang bagus

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor