Minggu, 11 Oktober 2009

Koor Ama HKBP

Saya termasuk seorang anak yang rajin mengikuti kebaktian atau ibadah di HKBP. Sehingga bagaimana karakter pelayanan HKBP dan konsep liturgika HKBP begitu kental dalam hidup saya. Pada tulisan ini saya hanya ingin menyoroti keberadaan kelompok-kelompok koor yang ada di gereja, khususnya koor ama. Kalau saya perhatikan keberadaan koor ama di setiap gereja HKBP hampir sama nasibnya yaitu “mumbang lonong” atau timbul tenggelam. Mereka tidak bisa konsisten dalam memberikan pelayanan kepada jemaat melalui nyanyian puji-pujian yang mereka persembahkan.
Pada umumnya koor-koor ama akan bangkit ketika ada lomba festival, misanya festival paduan suara se-Ressort atau se-Distrik. Hal yang menarik untuk diperhatikan adalah mereka tertarik untuk ikut karena ada iming-iming pengadaan jas gratis kepada seluruh peserta koor. Ini yang menjadi motivasi mereka yang walupun memang tidak menutup kemungkinan kalau sebagian ada yang benar-benar konsentrasi mengikuti festival koo tersebut.


Hal lain yang membuat koor ama bangkit lagi adalah saat perayaan Natal atau Pesta Parheheon Ama. Pada kondisi-kondisi seperti ini setidakya ama yang belum pernah muncul ke permukaan akan tiba-tiba ikut mengapung dan ikut berlayar mengikuti program yang ada.
Ketika kegiatan-kegiatan semacam itu sudah tidak ada lagi, atau belum waktunya untuk mengadakan perayaan-perayaan maka disitulah waktu yang tepat bagi koor ama untuk lonong kembali.
Sebenarnya kondisi seperti ini sudah dari dahulu kala terjadi, tetapi sampai sekarang masih hal yang sama juga yang terjadi. Mungkin perlu ada perhatian yang khusus dari pihak penatua gereja atau Pemimpin jemaat untuk secara aktif dan mengambil tindakan segera menyikapi kondisi ini. Ketika kita menginginkan ada perubahan maka kita juga harus siap berubah


Tidak ada komentar:

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor