Rabu, 03 Desember 2008

MEMAHAMI KASUS RAJU

BY: Mekar Sinurat

Kasus ini mencuat ketika seorang bocah kecil bernama Raju dengan nama lengkap Muhamad Azuar, ditahan di rutan bersama orang dewasa padahal saat itu Raju masih berumur 8 tahun. Bagaimana dengan perkembangan psikologis dia?? Permasalahan timbul ketika Raju berkelahi dengan kakak kelasnya yang sudah berumur 6 tahun lebih tua dari dia. Oleh orang tua kakak kelasnya itu, Raju dilaporkan ke polisi dan polisi memproses secara hukum.

Hal yang perlu dan harus diperhatikan adalah implementasi dari UU No 3 Tahun 1997 tentang Peradilan Anak yang mana UU itu sendiri lebih mengedepankan pendekatan sosial kepada anak daripada penjatuan hukuman penjara. Misalnya dengan mengembalikan anak kepada orang tua atau wali atau oleh negara untuk dididik dan dibina. Dan oleh UU No 12 Tahun 1995 dalam pasal 18 juga menyebutkan bahwa pidana anak juga ditempatkan di Lapas Anak bukan digabung dengan orang dewasa.

Kita bisa lihat bagaimana reaksi Raju saat ditanya oleh hakim Tiurma Pardede, dia sangat trauma dengan proses peradilan tersebut. Ketika sang hakim menyebutkan bahwa hukum harus ditegakkan dan dijalankan, saat itu juga seharusnya hati nalurinya berkata apakah kasus ini harus di selesaikan dengan proses peradilan??

Persoalannya bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Hampir tiap hari banyak anak-anak berantem tapi apakah mereka lantas diajukan ke pengadilan?? Maksud saya, namanya juga anak-anak masih hal yang wajar berantem seperti itu (bukan berarti saya setuju dengan anak-anak yang berantem). Seharusnya hal-hal seperti itu bisa deselesaikan dengan cara-cara kekeluargaan atau musyawarah. Percuma kita sejak kecil atau SD kita selalu dicocoli dengan konsep musyawarah mufakat, tapi entah kenapa dalam implementasi selalu mentah.

Saya selaku mahasiswa fakultas hukum masih sangat berharap besar dan yakin bahwa hukum dan penegakannya di Negeri ini masih bisa kita perbaiki dan kita masih punya banyak waktu untuk belajar. Hal yang perlu ditekankan adalah bagaimana menjaga agar kita tetap konsisten pada pendirian luhur nurani kita.

Salam Perjuangan….. Salam Demokrasi.

HIDUP MAHASISWA… HIDUP MAHASISWA… HIDUP MAHASISWA!!!!

Tidak ada komentar:

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor