Selasa, 19 Agustus 2008

Sepucuk surat buatmu

Salam bagimu…!!!

Awalnya seh aku juga mengalami proses debat yang lama dan panjang di pikiranku untuk menyampaikan isi hati dan pikiran ini. Tapi aku gak mau kalau hal ini sendiri terlalu lama mengendap tanpa ada proses konkret dalam tindakanku untuk menanggapinya, makanya untuk kedua kalinya aku mengutarakan hal yang sama padamu. Yang kamu sendiri mempunyai reaksi kokoh terhadap jawabanmu.

Sejarah telah membuka memory masa laluku yang terlalu istimewa untuk dikenang. Semua kisah yang telah membawa aku pada kondisi yang aku sendiri susah untuk mengulangi nya.

Terhadap hal tersebut, aku melihat bahwa pada dasarnya kita memang memiliki pandangan yang sangat berbeda menyangkut perasaan hati ini. Aku sendiri merasakan bahwa ada hal istimewa di antara kita. Dan aku mempunyai alasan yang kuat terhadap pandangan ini. Namun, di sisi lain aku juga akhirnya melihat bahwa kamu telah memberi penilaian tersendiri.

Oke, aku juga bangga akan keberanianmu untuk bertindak. Kamu telah memberi respon alamiah. Namun aku juga merasakan satu hal yang ganjil terhadap alasanmu. Jika aku menghubungkan peristiwa sekitar 2 tahun yang lalu dengan jawabanmu, di situlah letak keganjilannya yang membuat aku masih bertanya besar …??? Secara persenan aku belum sepenuhnya bisa menerima jawaban yang mendukung alasanmu untuk mamberi respon seperti itu. Memang benar jika ini menyangkut masalah pribadi yang berarti kita bebas untuk berbuat apa seturut hati. Namun selaku kita 2 pribadi yang telah menjalani pengalaman hidup bersama 2 tahun di asrama, aku gak menginginkan emosi pribadi kita yang berkuasa atas tindakan kita, maksudnya mari kita biarkan hati yang memberi jawab tanpa ada intervensi dari pikiran untuk memberi warna di dalamnya.

Sebenarnya aku gak bermaksud untuk mengungkit kisah masa lalumu dengan seseorang yang telah membuat kamu kecewa. Namun dengan memberi sedikit pemandangan terhadap hal ini, aku gak yakin kalau kamu bisa melupakannya.

Ada orang bijak mengatakan bahwa hidup ini hanyalah drama, dan pribadi kita sendiri yang berperan di dalamnya. Berarti ending yang akan kita capai adalah hasil dari karya kita sendiri. Bagaimana cara mencapa ending yang menarik dan maksimal??? Jawabannya ada pada proses kehidupan yang telah kita rangkai dan kita jalani juga.

Menyangkut perihal tersebut, berarti kita sendiri telah menjalani sebagian chapter penting dalam drama ini. Saya sebut itu yang menyangkut perasaan hati atau oleh anak muda sering disebut CINTA. Saya pikir untuk menanggapi hal ini kita harus serius karena Cinta yang akan kita bina adalah salah satu pendukung ending drama ini juga.

Saya buka sedikit, jika kamu bilang kalau masih trauma dengan pengalaman Cintamu yang lalu sehingga butuh waktu dan proses yang lama dan panjang merupakan hal yang kurang tepat. Oke saya menawarkan obatnya. Tapi kamu merasa bahwa obat yang aku tawarkan dan merupakan produk pribadiku itu juga gak bermanfaat bagimu sebagai obat. Kamu merasa kalau itu hanya sebatas permen yang tidak memberi efek yang kuat pada traumamu. Padahal jika aku jujur, hal ini sungguh telah lama aku dambakan. Banyak hal yang telah aku lakukan dan korbankan demi mempertahankan obat ini. Aku merasa kalau jarak bukanlah penghalang diantaranya. (Terhadap hal ini jika kamu butuh penjelasan lebih, aku bersedia untuk menjelaskannya).

Benar,,,??? Buat apa kita minum obat jika emang menurut kita toh gak ada guna??? Obat tersebut akan sangat sensitive dalam perasaan kita…

Nah, (saya persingkat pemaparannya). Di sinilah letak perbedaan kita menanggapi signal hati ini. Jika aku merasa ada hal istimewa justru kamu menganggapnya hal yang biasa saja…(kamu sebut sebagai just friend/ abang saja).

Saya sebagai seorang produk didikan fakultas hukum yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat, mengakui dan menyadari kalau hal tersebut sebagai suatu hal yang hakiki dalam hidup. Jadi aku gak berhak untuk terlalu jauh masuk dalam hidupmu.

Tapi, ingatlah!!! Pribadiku adalah hidupku sejati. Aku terima argumenmu (Saat aku telfon hr Minggu yg lalu) adalah karena alasan psikologis. Saya bukan sok atau penafsiran lain, tapi aku mau bilang bahwa Cintaku Akan Tinggal Bersamamu….

(Aku sangat butuh pernyataan klarifikasi darimu. Aku tunggu yah…!!!)

Tidak ada komentar:

Translate
TINGGI IMAN - TINGGI ILMU - TINGGI PENGABDIAN

Visitor