Pages
▼
Kamis, 31 Januari 2013
ORANG BATAK
Jarang saya temukan orang batak ‘sukses’ secara berkelompok melainkan hanya personal/individu. Kenapa demikian? Belum ada jawaban pastinya. Tapi dari pengamatan saya bahwa itu diakibatkan oleh karakter orang batak itu sendiri yang memiliki ego atau rasa sombong yang tinggi. Seolah merasa mampu melakukan semuanya dengan sendiri.
Padahal jika diamati lebih jauh lagi bahwa orang batak itu senang berorganisasi artinya itu menunjukkan suatu peradaban yang sudah lebih baik/berkembang. Organisasi itu adalah alat perubahan. Setidaknya orang batak memiliki organisasi kumpulan marga seperti ‘Punguan Marga Silahisabungan’, Punguan Marga Nairasaon’, Punguan Marga Sonak Malela’ dll. Tapi dari kelompok-kelompok kumpulan marga tersebut sampai sekarang belum ada sebuah gerakan yang lahir atau gagasan yang menjadi bola salju yang mengangkat atau membuat pencerahan kepada kaum batak, masih sebatas urusan adat dan turunannya. Padahal seharusnya sudah zamannya untuk melahirkan gagasan briliant.
Orang batak dalam sebuah komunitas suka sekali berbicara panjang lebar dan pada akhirnya tidak fokus sehingga gagasan yang dibicarakan mengambang dan tidak menjadi real. Ini adalah sebuah kelemahan juga. Sifat-sifat feodal seperti membiarkan seorang tokoh bekerja dan jika hasil pekerjaannya jelek maka akan beramai-ramai mencaci maki dan menjelek-jelekkan tokoh tersebut, itu sifat-sifat/ karakter yang harus segera dibuang dari Kaum Batak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar