Pages

Senin, 14 Juni 2010

BERSERULAH KEPADA TUHAN (YOEL 1:8-20)

Konteks Alkitab pada bagian ini adalah berisi tentang ajakan kepada seluruh rakyat untuk meratap. Bentuk ratapan ini sudah biasa dilakukan di Israel. Rataoan bisanya diadakan jika ada keadaan darurat atau ancaman dari pihak musuh atau penuaian yang tidak berhasil karena bencana yang luar biasa. Semua kejadian tersebut biasanya dihubungkan dengan keberdosaan umat (bd Yes 22:2; Yer 4:8). Khusus tulah belalang di teks kita dipandang sebagai suatu yang luar biasa.


Melalui bahan renungan ayat ini dapat kita lihat betapa hebatnya pengaruh tulah belalang bagi Israel. Di ayat 8 disebutkan bahwa mereka diminta untuk meratap sebagai pertanda bahwa mereka sedang berduka. Dukacita mereka diibaratkan seperti dukacita seorang perempuan yang sebelum perkawinannya kehilangan calon suaminya. Dapat kita bayangkan kepedihan yang dialami Israel karena tulah belalang itu. Dalam tradisi orang Karo zaman dahulu jika seoarng yang bertunagan di tinggal mati tunangannya maka ia disebut sebagai perempuan/ laki-laki pembawa sial (malapetaka), sehingga bukan hanya kesedihan yang tertinggal tetapi juga rasa malu yang mendalam.







Rupanya bukan hanya manusia yang menderita karena tulah tersebut, tapi juga hewan, binatang-binatang dan alam. Di ayat 18-20 disebutkan bahwa hewan mengeluh karena tidak ada lagi rumput yang bisa mereka makan. Api telah habis memakan habis tanah gembalaan dan menghanguskan pohon di padang. Ini pasti membuat kekacauan dan penderitaan bagi alam. Kambing pun terkejut karena biasanya kambing-kambing dengan sukacitanya bisa memakan rumput sesuka hatinya. Tapi kini semua lahan habis dilalap api, sehingga alangkah sulitnya untuk menemukan makanan. Segala makhluk mengeluh, bahkan hewan oun menjerit karena suhda kehilangan berkat Tuhan.


Karena itu semua rakyat diminta berkumpul untuk berpuasa yang kudus dan berdoa, mereka berteriak kepada Tuhan. Dengan puasa yang kudus dimaksudkan bahw asuatu hari yang dikhususkan untuk melakukan puasa sebagai pengakuan bahwa manusia takluk kepada keadaan darurt yang dialami itu dan kepada Tuhan. Calvin melihat bahwa puasa dan pemakaian kain kabung itu adalah sebagai tambahan doa. Ini lebih mengarah kepada pengakuan dosa dan pertobatan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar